Tak Ada Gap Gender pada Inklusi dan Literasi Keuangan
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kecakapan literasi dan inklusi sudah tidak lagi terdapat kesenjangan jenis kelamin (gap gender), khususnya perempuan.
“Kita sangat berbangga hati. Sudah tidak lagi isu gender lagi dalam inklusi dan literasi keuangan, karena sudah setara perempuan dan laki-laki,” kata dia.
Sebagai catatan, sebaran sampel SNLIK 2024 mencakup 34 provinsi dengan 120 kab/kota. Jumlah sampel mencapai 10.800 responden dengan target rentang umur 15-79 tahun.
Tingkat response rate mencapai 98,98 persen. Pelaksanaan survei dilakukan pada 9 Januari sampai dengan 5 Februari 2024 dengan metode sampling Stratified Multistage Cluster Sampling, yang menghasilkan sampel responden yang lebih mewakili profil populasi masyarakat Indonesia.
(Dhera Arizona)