IDXChannel - Kejatuhan yang dialami Credit Suisse Group AG tak hanya kebangkrutan yang sudah di depan mata. Regulator perbankan Swiss kini juga mengancam akan melakukan penyelidikan dan menjatuhkan sanksi indisipliner terbadap perusahaan tersebut.
Langkah ini diambil untuk menghukum para petinggi yang dinilai telah menjatuhkan bank terbesar kedua di Swiss tersebut, di mana Credit Suisse kini sedang menghadapi kejatuhannya, hingga akan diambil alih oleh UBS Group AG.
“CS memiliki masalah budaya yang diterjemahkan menjadi kurangnya akuntabilitas. Seringkali tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas apa. Ini mendukung penanganan risiko yang lalai,” kata Presiden Finma Marlene Amstad kepada surat kabar Sunday.
Sayangnya, Juru bicara Credit Suisse menolak berkomentar terkaiy ancaman tersebut.
Pembelian Credit Suisse yang ditengahi pemerintah oleh UBS akhir pekan lalu telah banyak dikritik oleh politisi dan warga negara biasa di Swiss. Finma, khususnya, telah berada di bawah pengawasan apakah seharusnya berbuat lebih banyak untuk mencegah keruntuhan Credit Suisse.
Amstad membantah saran bahwa Finma tidak melakukan intervensi lebih awal atau cukup agresif untuk mengatasi masalah Credit Suisse, merujuk pada enam proses penegakan hukum terhadap bank tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami intervensi lebih awal, dan sangat intensif, di mana ada pelanggaran hukum pengawasan. Tetapi terutama ketika kami bertindak kasar, biasanya tidak diketahui publik,” katanya kepada NZZ.
“Bayangkan jika diketahui bahwa kami sudah mengerjakan perintah restrukturisasi CS pada bulan November atau kami telah meminta CS untuk menyiapkan solusi alternatif untuk kasus yang baru saja terjadi.”
Menggemakan komentar dari menteri keuangan Swiss pada hari Sabtu, Amstad mengatakan gagasan untuk menasionalisasi bank ditolak mengingat ada "beberapa contoh bagus" dari opsi itu untuk ditunjukkan dan itu berarti pemerintah menanggung semua risiko neraca Credit Suisse.
Demikian pula, Amstad juga menolak anggapan bahwa tekanan yang tidak semestinya diberikan pada Swiss, dengan mengatakan, "otoritas Swiss memutuskan sendiri solusi mana yang terbaik."
Untuk mengatasi kekhawatiran tentang bank hasil merger yang terlalu besar untuk gagal, Amstad mengatakan di masa depan, UBS akan menghadapi "persyaratan modal dan likuiditas yang semakin tinggi."
Swiss telah dikritik karena gagal memberi Finma alat yang tepat yang dapat digunakan untuk menghukum para bankir dan mencegah perilaku buruk. Amstad mengatakan dia menyambut diskusi tentang memberi regulator kekuatan baru seperti kemampuan untuk mendenda individu atau bank.
“Namun, terkait tanggung jawab masing-masing pembuat keputusan, jelas ada celah yang perlu ditutup,” kata Amstad. (TYO)