sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Suku Bunga Acuan Adalah? Simak Fungsi, Cara Kerja, Alasan, dan Dampaknya   

Banking editor Ratih Ika Wijayanti
06/09/2024 08:15 WIB
Suku bunga acuan adalah salah satu faktor yang kerap dipertimbangkan dalam memilih produk perbankan. 
Suku Bunga Acuan Adalah? Simak Fungsi, Cara Kerja, Alasan, dan Dampaknya. (Foto: MNC Media)   
Suku Bunga Acuan Adalah? Simak Fungsi, Cara Kerja, Alasan, dan Dampaknya. (Foto: MNC Media)   

IDXChannel –  Suku bunga acuan adalah salah satu faktor yang kerap dipertimbangkan dalam memilih produk perbankan. 

Suku bunga ini menjadi dasar bagi bank-bank komersial dalam menentukan suku bunga produk-produk keuangannya, seperti suku bunga pinjaman (kredit) dan suku bunga simpanan (deposito).

Lantas, apa yang dimaksud suku bunga acuan? IDXChannel mengulas penjelasan lengkap mengenai definisi suku bunga acuan, fungsi, cara kerja, alasan, dan dampaknya sebagai berikut. 

Apa yang Dimaksud Suku Bunga Acuan?

Suku bunga acuan adalah tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank sentral suatu negara dan berfungsi sebagai patokan atau referensi bagi suku bunga di pasar keuangan dan perbankan. Di Indonesia, suku bunga acuan ini dikenal sebagai BI 7-Day (Reverse) Repo Rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). 

Secara sederhana, suku bunga acuan atau BI rate ini merupakan suku bunga yang ditetapkan BI yang menjadi patokan bagi lembaga keuangan di seluruh Indonesia untuk menentukan besarnya suku bunga yang akan ditawarkan kepada nasabah, termasuk suku bunga pinjaman dan tabungan. 

Suku bunga acuan ini ditetapkan secara rutin setiap bulan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG). Dari hasil RGD tersebut, dapat diketahui berapa BI rate yang terkini, apakah naik, tetap, atau turun dari periode sebelumnya. 

Ketika Bank Indonesia mengumumkan BI rate naik, maka lembaga perbankan juga akan menaikan suku bunga perbankannya, begitu pula seb​aliknya. Meski demikian, naik turunnya suku bunga akan diikuti oleh suku bunga perbankan secara bertahap karena transmisinya membutuhkan waktu. 

Fungsi Suku Bunga Acuan

Sedikitnya ada dua fungsi utama suku bunga acuan yang perlu dipahami oleh nasabah perbankan. 

1. Sebagai Instrumen Penting Kebijakan Moneter

Suku bunga acuan merupakan instrumen penting dalam kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. Jika inflasi naik, bank sentral dapat menaikkan suku bunga acuan untuk memperlambat laju inflasi dengan cara mengurangi likuiditas di pasar.

2. Patokan Suku Bunga Bank

Suku bunga acuan menjadi patokan oleh lembaga keuangan di seluruh Indonesia untuk menentukan besarnya suku bunga yang akan ditawarkan kepada nasabah. Ketika suku bunga acuan naik, bank-bank cenderung menaikkan suku bunga pinjaman dan deposito. Sebaliknya, ketika suku bunga acuan turun, suku bunga di bank-bank komersial biasanya ikut turun.

Cara Kerja Suku Bunga Acuan

Cara kerja suku bunga acuan melibatkan beberapa mekanisme utama yang memengaruhi berbagai sektor dalam perekonomian. Secara sederhana, suku bunga acuan menjadi pedoman bagi bank komersial dalam menetapkan suku bunga untuk produk-produk keuangan mereka, seperti pinjaman (kredit) dan simpanan (deposito). Berikut rincian mekanisme pengaruh suku bunga acuan terhadap ekonomi.

1. Saat Suku Bunga Acuan Naik

  • Pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga konsumsi dan investasi cenderung menurun.
  • Menarik dana asing sehingga mata uang lokal menguat.
  • Menekan inflasi karena penurunan permintaan.

2. Saat Suku Bunga Acuan Turun

  • Pinjaman menjadi lebih murah, sehingga mendorong konsumsi dan investasi.
  • Mendorong belanja konsumen dan bisnis, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
  • Memungkinkan pelemahan mata uang lokal jika dana asing mengalir keluar.

Alasan dan Dampak Naik Turunnya Suku Bunga Acuan 

Setiap negara memiliki kebijakan masing-masing untuk menetapkan suku bunga acuannya. Beberapa alasan mengapa suku bunga acuan bisa naik atau turun antara lain sebagai berikut. 

1. Inflasi

Bank sentral memantau tingkat inflasi untuk menentukan suku bunga acuan. Ketika inflasi meningkat, suku bunga acuan sering kali dinaikkan untuk mengurangi tekanan harga.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Bank sentral akan menyesuaikan suku bunga acuan berdasarkan kondisi ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi melambat, suku bunga mungkin diturunkan untuk merangsang aktivitas ekonomi.

3. Nilai Tukar Mata Uang

Suku bunga acuan juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Suku bunga yang tinggi biasanya menarik investasi asing yang dapat memperkuat nilai mata uang negara tersebut.

4. Kondisi Global

Perubahan kebijakan suku bunga di negara-negara besar seperti Amerika Serikat dapat mempengaruhi suku bunga acuan di negara lain, termasuk Indonesia. Hal ini lantaran pengaruhnya terhadap arus modal dan stabilitas keuangan global.
Dengan begitu, suku bunga acuan menjadi alat utama yang digunakan bank sentral untuk mempengaruhi perekonomian. Kenaikan atau penurunan suku bunga acuan berdampak luas pada inflasi, nilai tukar, likuiditas, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

1. Dampak terhadap Perbankan

Suku bunga acuan sangat berdampak pada suku bunga di lembaga perbankan. Ketika Suku bunga acuan, suku bunga deposito dan kredit di lembaga perbankan juga cenderung naik. Sebaliknya, jika BI Rate turun, suku bunga deposito dan kredit akan cenderung turun. 

2. Dampak terhadap Inflasi

Kenaikan suku bunga acuan juga cenderung menekan inflasi karena mengurangi permintaan agregat (belanja konsumen dan investasi). Ketika masyarakat perorangan dan bisnis mengurangi belanja, maka tekanan harga di pasar juga menurun, sehingga inflasi cenderung terkendali.

3. Dampak terhadap Nilai Tukar

Naik turunnya suku bunga acuan juga berdampak pada nilai tukar. Kenaikan suku bunga acuan biasanya menarik minat investor asing untuk menanamkan modal di negara tersebut karena mereka bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari simpanan atau surat berharga berbasis mata uang lokal. Hal inilah yang kemudian dapat meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik sehingga nilai mata kita akan menguat.

4. Dampak terhadap Pasar Keuangan

Naik turunnya suku bunga acuan juga akan berdampak pada pasar keuangan, terutama saham dan obligasi. Suku bunga acuan yang lebih tinggi cenderung membuat pinjaman lebih mahal, sehingga laba perusahaan bisa tertekan. Selain itu, investor juga akan cenderung mengalihkan dana dari pasar saham ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi yang dinilai menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Akibatnya harga saham pun bisa turun.

Demikianlah penjelasan mengenai suku bunga acuan, fungsi, cara kerja, alasan, dan dampaknya yang bisa Anda jadikan referensi.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement