sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Suku Bunga Naik, Harga Rumah Ikut Terkerek?

Banking editor Heri Purnomo
23/01/2023 16:25 WIB
Harga rumah masih tetap berada di angka 3%.
Suku Bunga Naik, Harga Rumah Ikut Terkerek?. Foto: MNC Media.
Suku Bunga Naik, Harga Rumah Ikut Terkerek?. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Para pengembang belum berencana menaikkan harga jual rumah terlalu tinggi setelah Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuannya. Pada Kamis (19/1/2023) BI menaikkan suku bunga acuan di angka 5,75%.

Ketua Umum Real Estate Indonesia, Paulus Totok Lusida, menuturkan kenaikkan harga rumah masih tetap berada di angka 3%. Hal itu merupakan penyesuaian dari harga material, ongkos transportasi, dan suku bunga yang lebih dahulu naik pada tahun lalu.

"Bunga KPR, harga material sudah relatif stabil, karena kenaikkan kemarin, saat ini nilai tukar sudah naik, sementara sudah stabil, sehingga kita bertahan kenaikan harga properti di 3% saja," ujar Totok saat dihubungi MNC Portal, Senin (23/1/2023).

Lagi pula, lanjut Totok, kenaikkan harga rumah juga harus mengukur kemampuan masyarakat untuk membeli properti yang saat ini masih belum pulih pasca pandemi covid 19.

Sebab, jika harga rumah naik akan berujung pada terkoreksinya permintaan, dan dikhawatirkan bakal berdampak pada cash flow perusahaan. Menurutnya, kenaikkan harga rumah di angka 3% merupakan titik keseimbangan antara demand (permintaan) dan supply (penawaran).

"Kalau ada suku bunga naik, kita berusaha tidak menaikkan, karena kita juga belum tahu berapa kenaikkan interest pinjaman, saat ini Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) juga belum naikkan, bunga rata-rata masih di 7% untuk KPR," lanjut Totok.

Sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023 Bank Indonesia secara akumulatif sudah menaikkan suku bunga sebanya 225 basis poin (bps) atau 2,25%. Hal itu merupakan upaya agar nilai tukar rupiah tetap kuat dan untuk menekan inflasi. 

Targetnya dengan kenaikkan suku bunga sebanyak 225 basis poin tersebut, inflasi inti dapat ditekan di angka 2-4% pada semester I-2023, dan inflasi IHK di angka 2-4% pada semester II-2023.

"Kenaikkan suku bunga (tidak masalah) asalkan masyarakat ada kemampuan (membeli), yang jadi masalah itu kalau jual barang tidak ada yang beli," kata Totok. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement