IDXChannel - Pasar properti global terpaksa menghadapi krisis utang yang mencapai USD175 miliar atau setara Rp2.638 triliun (Kurs Rp15.075 per USD).
Utang kredit tersebut lantaran merosotnya bisnis properti hingga ke pasar perumahan ke real estat komersial. Jumlah utan ini sekitar empat kali lebih banyak dari pada industri lainnya.
Mengutip Bloomberg, Jumat (20/1/2023), tingginya utang di sektor properti lantaran kenaikan suku bunga acuan. Banyak pasar real estat hampir membeku dengan hingga mereka menjual aset.
Adapun tingkat kesusahan di real estat Eropa berada pada level tertinggi dalam satu dekade. Sebagian karena penurunan likuiditas, menurut sebuah studi oleh firma hukum Weil, Gotshal & Manges.