Trump juga berulang kali mendorong pemangkasan suku bunga acuan. The Fed telah mempertahankan kebijakan moneternya sejak akhir 2024 guna memantau dampak kebijakan Trump terhadap ekonomi AS.
“Dengan inflasi dasar yang berada pada lintasan berkelanjutan menuju dua persen, melemahnya permintaan agregat, dan tanda-tanda kerapuhan di pasar tenaga kerja, saya pikir kita harus fokus pada kewajiban kita menjaga sektor ketenagakerjaan,” kata Gubernur The Fed Michelle Bowman pekan lalu.
Namun Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengecilkan lemahnya data tenaga kerja. Di sisi lain, dia melihat data inflasi terbaru
menunjukkan beberapa tanda peringatan. Harga banyak layanan yang tidak terpengaruh tarif, seperti perawatan gigi dan tiket pesawat, melonjak, sebuah tanda bahwa inflasi terancam tidak terkendali.
“Itulah hal yang paling mengkhawatirkan dalam laporan inflasi, dan jika itu terus berlanjut, kita akan kesulitan untuk kembali ke dua persen,” kata Goolsbee, merujuk pada target inflasi bank sentral.
"Saya berharap itu tidak akan menjadi masalah yang berkepanjangan," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)