Margin keuntungan para pemberi pinjaman komersial sangat sempit, sementara efek penurunan suku bunga sebelumnya dalam meningkatkan permintaan masih terbatas.
Fokus bank sentral dalam beberapa tahun terakhir ini semakin mengarah pada kondisi domestik dalam menetapkan kebijakan. Ini berarti pilihannya sekarang pada akhirnya akan bergantung pada kebutuhan ekonomi China sendiri daripada secara ketat pada laju pergerakan suku bunga The Fed.
Dalam skenario yang tidak mungkin terjadi yaitu resesi global yang dipicu oleh hard landing di AS, sentimen penghindaran risiko dapat memperkuat dolar, memberikan lebih banyak tekanan pada yuan dan benar-benar mengurangi ruang kebijakan PBOC, menurut Ding Shuang, kepala ekonom untuk China dan Asia Utara di Standard Chartered Plc.
Ding mempertahankan seruannya yang dibuat pada akhir Juli untuk pemotongan 10 basis poin pada suku bunga reverse repo tujuh hari pada kuartal keempat tahun ini dan kuartal pertama tahun 2025. Suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun, yang dikenal sebagai fasilitas pinjaman jangka menengah, dapat dipangkas hingga dua kali lipat setiap saat.
"Jika sektor properti mencapai titik terendah tahun depan, permintaan domestik China dapat menjadi stabil," kata Ding. "Ditambah dengan soft landing AS, China tidak perlu mengikuti AS dalam setiap langkah penurunan suku bunganya."
(Dian Kusumo Hapsari)