IDXChannel - Bank Indonesia (BI) melihat ada tren peningkatan penggunaan QRIS antarnegara (cross border). Adapun perkembangannya untuk koridor Indonesia yang sedang berjalan yakni dengan Thailand dan Singapura.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, transaksi QRIS cross border Indonesia dengan Thailand ada peningkatan secara month-to-month (mtm) 13 persen. Dengan volume terbesar di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
"Saya bicara yang inbound ya turis asing ke Indonesia, yang di Singapura ada peningkatan 28 persen itu lokasinya di Jakarta dan Riau," katanya dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Juli 2024 di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Selanjutnya, menurut Filianingsih untuk Malaysia ada peningkatan 8 persen (mtm) di Jakarta dan Jawa Barat.
Sementara data outbond yang artinya orang Indonesia ke luar, ada Thailand meningkat 9 persen dan Malaysia 4 persen (mtm).
"Hanya ada sedikit penurunan di Singapura itu menurun 12 persen secara mtm," kata dia.
Berdasarkan data BI terbaru, transaksi QRIS tumbuh 226,54 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta.
Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, kerja sama internasional tersebut dalam satu paket, sistem pembayaran dengan QRIS dan ke depannya akan disambungkan dengan penggunaan uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT).
"Local Currency Transaction digunakan untuk tiga sektor yaitu adalah sektor yang trade dengan investasi, sektor sistem pembayaran dan juga keuangan, jadi lama-lama kita kembangkan menggunakan Local Currency Transaction," ujar dia.
Untuk sekarang, BI fokus pada delapan negara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, China, Jepang, Korea Selatan, UAE, dan India. Sebab, mitra dagang yang nantinya tersambung LCT sistem pembayaran melalui QRIS dan nantinya fast payment untuk transaksi perdagangan juga investasi mengenai perdagangan, serta di pasar keuangan.
(YNA)