Solusi CNY/IDR ini akan memungkinkan nasabah UOB di China dan Indonesia untuk memiliki akses langsung terhadap penukaran mata uang CNY/IDR dalam negeri serta likuiditas untuk mengurangi risiko transaksi perdagangan dan investasi.
Wee Ee Cheong, Deputy Chairman and Chief Executive Officer, UOB, mengatakan, melalui jaringan kami yang kuat di seluruh ASEAN dan China, UOB telah menghadirkan solusi yang progresif dalam upaya mendukung pertumbuhan nasabah serta menghubungkan bisnis di seluruh kawasan.
"Kami melihat adanya peningkatan kebutuhan akan layanan lintas negara yang efektif, mulai dari pembiayaan dan manajemen kas hingga FX. Dengan memfasilitasi penggunaan mata uang lokal untuk operasional regional nasabah, kami juga akan membantu memperkuat integrasi dan kerja sama keuangan antar kawasan dan diharapkan dapat mendorong arus perdagangan dan investasi yang lebih besar di sepanjang koridor China-ASEAN," ungkap dia, Selasa (7/9/2021).
Pada tahun 2020, volume perdagangan antara China dan Indonesia mencapai US$78,4 miliar, sementara impor China dari Indonesia tumbuh sebesar 9,5persen. Pada tahun yang sama, investasi asing langsung China ke Indonesia melonjak 86,5 persen menjadi hampir US$2 miliar .
UOB China dan UOB Indonesia mengajukan permohonan lisensi ACCD menyusul meningkatnya permintaan akan layanan mata uang lintas negara yang efisien dari perusahaan-perusahaan di kawasan regional. Selain itu, UOB China sebagai direct market maker dari CNY/IDR dapat menawarkan penawaran dua arah dari CNY terhadap IDR di pasar FX antar bank, dan nasabah dapat memperoleh kurs FX yang lebih kompetitif untuk efisiensi biaya yang lebih baik.