sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Alvin Lie Sarankan Garuda Negosisasi Ulang Soal Pemutusan Kontrak Bombardier

Economia editor Suparjo Ramalan
13/02/2021 10:00 WIB
Jika kedua belah pihak berhasil melakukan negosiasi, bukan tidak mungkin hasilnya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan penerbangan berpelat merah itu.
Garuda Indonesia. (Foto: MNC Media)
Garuda Indonesia. (Foto: MNC Media)

Alvin juga menanggapi pernyataan NAC ihwal permintaan komitmen dari pihak Garuda. Dia menilai, pernyataan itu wajar-wajar saja di dunia penerbangan. Sebab, NAC sebagai lessor atau pihak penyewa pesawat pun mengalami kesulitan keuangan.

Kesulitan itu karena banyak industri penerbangan yang tidak mampu membayar atau mencicil sewa guna usaha pesawat (leasing) berdasarkan kontrak. Hal itu karena perusahaan penerbangan juga mengalami masalah keuangan. Wajar saja jika NAC menolak keputusan Garuda untuk mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ-1000. 

"Jelas pihak lessor maupun NAC akan berusaha mati-matian agar Garuda tidak akan mengembalikan pesawat karena bisnis ini sedang menderita, tidak hanya Garuda atau Airline saja, lessor ini juga juga kesulitan karena banyak Airline yang tidak mampu melanjutkan pembayaran, tidak mampu bahkan mencicil, tentunya mereka berharap kontrak dengan Garuda ini jalan terus," katanya. 

NAC juga membantah keterlibatan mereka dalam dugaan suap yang melibatkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Kasus itu saat ini masuk dalam penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta penyelidikan oleh Serious Fraud Office (SFO) Inggris. 

"Ini (NAC) terlibat dalam skandal suap, tapi yang pasti pengadaan pesawat-pesawat Garuda di jaman Emirsyah Satar ini sudah terbukti melibatkan tindak pidana korupsi dan suap," tutur Alvin. (TYO)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement