sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Interview With Leaders: Tantangan Inflasi dan Menyambut Era Baru Lewat E-commerce

Economia editor Taufan Sukma/IDX Channel
17/06/2022 09:02 WIB
Kami ingin tidak hanya berfokus pada profitabilitas, melainkan juga mendukung masyarakat untuk dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Interview With Leaders: Tantangan Inflasi dan Menyambut Era Baru Lewat E-commerce (foto: MNC Media)
Interview With Leaders: Tantangan Inflasi dan Menyambut Era Baru Lewat E-commerce (foto: MNC Media)

A: Terima kasih atas apresiasinya terhadap capaian kinerja kami. Tentu hasil positif di triwulan I/2022 ini menjadi modal awal yang bagus untuk kami mengarungi tantangan kinerja di 2022. Upaya pemulihan ekonomi yang dijalankan pemerintah cukup berhasil menggerakkan kembali mobilitas masyarakat, sehingga hal itu mendorong peningkatan daya beli konsumen. Tren pertumbuhan ini kami perkuat dengan memperkokoh fundamental bisnis perusahaan dengan berfokus pada tiga pilar, yaitu peningkatan investasi serta kekuatan di kategori dan brand-brand andalan yang disupport juga dengan beragam inovasi produk, penguatan pondasi di DistributiveTrade dan terakhir membangun kekuatan di channel modern trade atau e-commerce.

(foto: Taufan Sukma/IDXChannel)

Q: Anda menyebut penguatan di channel e-commerce sebagai salah satu langkah penguatan fundamental bisnis UNVR. Apakah ini mengonfirmasi asumsi umum yang juga beredar di publik bahwa pandemi telah membawa banyak perubahan terhadap dunia bisnis, termasuk bergesernya kebiasaan berbelanja masyarakat ke channel e-commerce?

A: Ya, betul. Pergeseran itu memang terjadi di industri dan kami menganggapnya sebagai channel masa depan yang harus kami persiapkan sedini mungkin. Untuk saat ini saja, sektor e-commerce sudah mampu menyumbang lima persen terhadap total penjualan keseluruhan produk Unilever. Terlebih kita tahu selain pandemi yang sudah mulai berhasil kita hadapi bersama, perekonomian hari ini juga menghadapi tantangan baru berupa tekanan inflasi. Bahkan negara sebesar Amerika Serikat (AS) dan juga negara-negara Uni Eropa juga tak luput dari tekanan ini.
Di era inflasi tinggi seperti saat ini, peran channel e-commerce semakin penting karena customer lebih berhitung dan kritis terhadap apa yang telah mereka bayar. Mereka tidak lagi semata-mata hanya berfokus pada harga, namun juga seberapa besar value atau opportunity yang mereka dapat dari produk yang telah mereka beli. Karena itu penguatan channel e-commerce bahkan juga kami masukkan dalam empat strategi utama UNVR dalam mengelola dan mengembangkan bisnis dalam lima tahun ke depan.

Q: Apa saja keempat strategi yang diandalkan UNVR dalam menaklukkan pasar di lima tahun mendatang itu?

A: Pertama adalah strengthen and unlock the core. Kami berupaya untuk memperkuat potensi bisnis dan brand-brand andalan yang selama ini telah kami miliki. For what? Yaitu untuk menjawab keinginan customer yang ingin mendapatkan value lebih dari produk yang telah mereka beli tadi. Karena itu turunan dari strategi ini, kami juga meningkatkan investasi di media, dengan memperkuat kampanye iklan baik secara kuantitas maupun kualitas, untuk memastikan bahwa promosi dan kampanye kami atas produk-produk andalan UNVR dapat terdelivered dengan baik dan tepat di pasar.
Berikutnya adalah play the full portofolio. Berdasarkan hasil riset internal, kami melihat adanya tren pertumbuhan yang cukup besar di segmen pasar middle up sejak pasca pandemi ini. Tren pertumbuhannya bahkan mencapai dua hingga tiga kali lipat, meninggalkan segmen lain di level menengah dan juga low segment. Ke depan kami ingin menggenjot kinerja di segmen middle up ini, salah satunya lewat strategi premiumisasi. Hal itu kami kejar dengan tetap menjaga penguasaan pasar kami yang sudah demikian baik di segmen menengah.
Kami ingin memastikan bahwa Unilever tetap bisa play the full portofolio. Tetap bisa berkiprah di seluruh portofolio, di seluruh segmen yang ada. Itulah kenapa kalau Anda melihat di pasar, berbagai produk kami dengan kemasan Rp500, Rp1.000, Rp2.000 atau Rp5.000 masih tetap kami pertahankan. Tidak akan kami hapus, karena ini cara kami untuk tetap bisa exist di pasar tradisional, di segmen konsumen kelas bawah.
Ketiga, strategi kami ke depan adalah build execution power house. Ini yang kami sebut tentang penguatan channel e-commerce tadi, karena kami melakukan strategi ini dengan memperkuat eksekusi di beragam channel kami, seperti distributive trade, modern trade dan e-commerce sebagai channel masa depan. Caranya dengan menyediakan portofolio-portofolio khusus yang memang tepat untuk didistribusikan lewat setiap kategori utama tadi. Kami sengaja merancangnya menjadi mitra pertumbuhan dan meningkatkan kehadiran kami di omni channel.
Terakhir, strategi keempat kami adalah transformational capabilities. Soon kami akan segera memperkenalkan forecasting machine learning untuk memprediksi kinerja di masa depan. Kami juga telah berinvestasi cukup besar untuk membangun kemampuan pemasaran perdagangan berbasis data dengan retailer partnership. Melalui keempat strategi itu, kami ingin terus bertumbuh menjadi pemimpin global dalam tren bisnis berkelanjutan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement