Youtube Arena Ruang Publik Baru
Berdasarkan pandangan Habermas, Youtube bisa dikatergori sebagai ruang publik baru. Sebab Youtube menghadirkan akses yang terbuka, bisa mendorong partisipasi publik bahkan bisa jadi ruang pembentukan opini. Youtube bisa diakses secara universal oleh semua orang. Youtube juga bisa jadi sarana interaktif antar pengguna untuk berkomunikasi atau diskusi. Dalam fenomena redenominasi rupiah yang berkembang saat ini Youtube sudah menjadi salah satu ruang diskusi publik
Sebagaimana mengacu pada teori ruang publik Harbermas, dalam satu unggahan video itu sudah mencangkup ciri-ciri utama dalam teori tersebut. Youtube telah menjadi salah satu arena wacana ekonomi nasional. Dalam hal ini publik bebas berkomentar dan membentuk opini soal kebijakan redenominasi rupiah tersebut. Dalam kolom komentar video tersebut, publik bebas menyampaikan pendapatnya terntang rencana redenominasi rupiah tersebut.
Komentarnya pun beragam. Ada publik mendukung kebijakan karena dinilai memiliki dampak baik untuk kondisi ekonomi Indonesia dan menjadi salah satu cara memberikan pelajaran kepada para koruptor yang menyimpan uang dengan menyematkan komentar. “Saya sangat mendukung langkah pak purbaya demi memperbaiki kondisi” dan “Sangat bagus Pak Pubaya. Lanjutkan biar koruptor yang udah nimbun uang teriak-teriak.”
Tak hanya mendukung, ada publik yang tak sepakat dengan rencana redenominasi rupiah itu. Sebab, kebijakan tersebut penuh risiko terhadap perekonomian Indonesia dengan komentar “Tolak redenominasi, BI harusnya secara riil meningkatkan daya beli nilai tukar rupiah, bukan dengan redenominasi, seperti membungkus bangkai dengan kertas tisu berparfum itu redenominasi! Bahaya risiko double inflasi berganda berulang kali. Tingkat inflasi dari Jogja hingga Papua sangat berbeda. uang sen pun masih berharga di DIY itu. jangan asal samaratakan dengan redenominasi! Lagian rexenominasi itu ranah moneter, ranahnya BI.”
Dua prespektif publik dalam kolom komentar di video Youtube IDXChannel itu pada akhirnya membentuk opini publik mengenai baik atau buruknya kebijakan redenominasi rupiah tersebut. Selain itu, diskusi ruang publik di Youtube tetap mengedepankan rasionalitas komunikatif melalui diskusi yang berbasis data. Hal tersebut terlihat dari komentar akun DianaArtadi di video tersebut yang berbunyi “Mantap ada kemajuan untuk Negara, seperti jaman dulu 5 perak bisa beli makan”