sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

10 Daftar Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia 2022

Economics editor Mohammad Yan Yusuf
06/09/2022 11:59 WIB
Daftar negara dengan utang terbanyak di Dunia ini bisa menambah informasi bagi Anda. 
10 Daftar Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia 2022. (FOTO : MNC Media)
10 Daftar Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia 2022. (FOTO : MNC Media)

IDXChannel Daftar negara dengan utang terbanyak di Dunia ini bisa menambah informasi bagi Anda. 

Tentunya, peningkatan utang yang dilakukan beberapa negara ini demi membuat masyarakatnya sejahtera. Terlepas dari itu, beberapa di antaranya ada yang sempat dinyatakan bangkrut lantaran tidak mampu membayar cicilan dan bunga. Hal itu diungkapkan World Population Review merilis daftar negara dengan utang terbanyak pada 2022. Peningkatan utang luar negeri terjadi karena perubahan nilai tukar mata uang negara terhadap dollar AS dari tahun ke tahun.

Lalu siapa saja daftar negara dengan utang terbanyak di dunia? Yuk intip penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber tepercaya. 

Tentang World Population Review

World Population Review merupakan organisasi independen yang menyajikan data demografis dengan tujuan membuat data-data tersebut lebih mudah diakses. Mereka mencatat ada 10 negara dengan utang terbanyak dan di antaranya merupakan terdapat negara maju. 

Berdasarkan data dari World Population Review, Jepang merupakan negara dengan utang terbanyak di dunia.

10 Daftar Negara dengan Utang Terbanyak

Berdasarkan data dari World Population Review, berikut merupakan daftar negara dengan utang terbanyak di dunia 2022 berdasarkan rasio utang terhadap PDB:

1. Jepang

Jepang yang memiliki sebesar 127.185.332 populasi penduduk ini tercatat menduduki peringkat pertama dalam daftar negara dengan utang terbanyak. Negara tersebut memiliki utang nasional hingga mencapai 234,18 persen dari produk domestik bruto (PDB). 

Total utang nasional Jepang ditaksir mencapai 1.028 triliun yen atau setara USD9.087 triliun. Tingginya utang Jepang salah satunya disebabkan oleh pasar saham Jepang yang mengalami penurunan tajam dan keputusan pemerintah Jepang untuk menyelamatkan bank dan perusahaan asuransi dengan memberi mereka kredit berbunga rendah.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement