Tingkat inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi) menunjukkan perekonomian yang tidak stabil, dengan harga barang pokok dan jasa yang melejit secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.
Inflasi disebabkan oleh peningkatan biaya produksi, permintaan yang meningkat dan tidak dibarengi dengan suplai yang cukup, dan terlalu banyak uang beredar di masyarakat.
Bagi negara yang produsennya banyak mendatangkan bahan baku dari luar negeri, penguatan mata uang asing juga dapat mengakibatkan kenaikan harga beli bahan baku, dan pada akhirnya membuat produsen menaikkan harga jual ke konsumen.
Tingkat inflasi dianggap ringan jika lajunya tidak melebihi 10 persen dalam setahun. Inflasi ringan relatif mudah dikendalikan dan dampaknya tidak terlalu mengganggu perekonomian suatu negara secara keseluruhan.
Inflasi dianggap pada tingkatan sedang jika lajunya mencapai 10-30 persen dalam setahun. Tingkat inflasi sedang mulai berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, namun belum membahayakan perekonomian negara keseluruhan.