Dia mengaku kecewa dan dipermainkan dengan perlakuan yang diberikan PPLN UK dalam pengelolaan pemilu 2024. Padahal untuk menyalurkan hak konstitusinya, Azhar mengaku telah meluangkan banyak waktu dan mengeluarkan banyak dana yang harus dikeluarkan.
Lebih dari itu, dia mengaku khawatir surat suara yang ada kemudian diperlakukan dengan tidak sewajarnya seperti yang terjadi di Malaysia.
"Harus ke London dan kalau pakai Bus itu jaraknya 9 Jam dan kita pakai Trem itu 5 jam. Saya pakai seumur umur Trem dan harganya sampai Rp1,300.000. Ini untuk kita voting temen-temen yang lain dihalang-halangi saya merasa sangat dirugikan," pungkasnya.
(SLF)