sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

102 Sapi di Ngantang Malang Terpapar PMK, Diduga Tertular di Pasar Hewan

Economics editor Avirista M/Kontributor
13/05/2022 12:26 WIB
102 ekor sapi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang terpapar penyakit kulit dan mulut (PMK).
102 Sapi di Ngantang Malang Terpapar PMK, Diduga Tertular di Pasar Hewan (Dok.MNC)
102 Sapi di Ngantang Malang Terpapar PMK, Diduga Tertular di Pasar Hewan (Dok.MNC)

IDXChannel - Ratusan ekor sapi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang terpapar penyakit kulit dan mulut (PMK). Kasus ini terungkap setelah ada pemeriksaan hewan pasca ada hewan yang diduga terpapar PMK.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Malang Nur Cahyo membenarkan informasi yang beredar adanya 102 ekor sapi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yang terpapar PMK pada 11 Mei. Menurutnya, terungkapnya penyakit itu berawal saat libur Lebaran kemarin ada hewan yang diduga terpapar dan dilakukan pemeriksaan.

"Munculnya saat liburan kemarin, beberapa sudah sembuh sudah diobati. Total memang 102 itu, tapi nggak ada yang mati, sudah kami lakukan pengecekan," kata Nur Cahyo, saat dikonfirmasi MNC Portal, pada Jumat (13/5/2022).

Total ada dua dusun di satu desa yang sapinya terpapar PMK, dimana 92 ekor berada di tiga RT yakni 11, 12, dan 16 Dusun Sumbermulyo, Desa Sumberagung, serta 10 ekor di RT 11 Dusun Bendorejo, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang. Jumlah yang terpapar itu merupakan sebagian kecil dari akumulasi hewan sapi di Kecamatan Ngantang yang mencapai 18.500 ekor.

"Kalau hewan sapi di Desa Sumberagung sendiri ada 1.327 ekor, yang kena PMK 102. Semuanya sudah diisolasi dan dilakukan penanganan. Belum ada kejadian luar biasa," ujarnya.

Tetapi dari mananya sapi-sapi yang terpapar PMK, pihaknya belum bisa memprediksi. Sebab dirinya menuturkan ada dua kemungkinan pertama penularan dari sapi ke sapi saat berada di pasar hewan. 

"Bisa dari manusia yang ketemu penyakit itu, atau ketemu ternak lain, darimana - darimana nggak bisa (diprediksi) pada saat itu kan pasar hewan masih banyak, di situ kita nggak tahu, orangnya banyak ternaknya banyak," ungkapnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement