2. Rishi Sunak
Rishi Sunak merupakan menteri dalam kabinet Boris Johnson. Pria yang masih berketurunan India ini, berkandidat untuk menempati posisi Boris karena dinilai berhasil dalam memulihkan ekonomi Inggris pasca pandemi.
12 Daftar Calon Pengganti PM Inggris, Beberapa Berketurunan dari Asia. (FOTO: MNC Media)
Namun, disisi lain ia masih tersandung skandal pertanyaan soal kekayaan pribadinya dan pengaturan pajak keluarganya.
3. Suella Braverman
Kandidat ketiga datang dari seorang yang memiliki latar belakang sebagai Jaksa Agung Inggris dan Wales sejak 2020. Wanita yang masih memiliki keturunan yang sama dengan Rishi ini, pernah menjabat sebagai menteri junior di kementerian urusan Brexit dalam kabinetnya PM Inggris yakni, Theresa May.
Nama Suella santer terdengar karena di posisi ia sebagai jaksa agung, karena telah mendukung pemerintah berusaha melanggar hukum internasional atas aturan perdagangan pasca Brexit di Irlandia Utara. Langkah tersebut ditentang oleh banyak pengacara di Inggris.
Tetapi, dengan dukungan nya dalam mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa justru mengundurkan diri sebagai bentuk protes. Karena untuk menjaga hubungan dekat Inggris dengan UE meski telah keluar.
4. Jeremy Hunt
Jeremy Hunt dinilai kuat menggantikan posisi Boris karena sebelumnya pada 2019 pernah bertarung untuk memperebutkan posisi sebagai PM Inggris. Sebelumnya, ia pernah menjanjikan jika terpilih sebagai PM Inggris yakni, memotong pajak perusahaan dari 25 menjadi 15%.
Pengalaman Hunt pun tidak patut dipertanyakan lagi, jika ia terpilih menjadi calon PM Inggris yang baru. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, kepala komite Kesehatan dan dan Kesejahteraan Sosial.
5. Penny Mordaunt
Masih dengan sektor oposisi dari Boris Johnson yaitu Penny Mordaunt. Pasalnya, Penny pernah dipecat sebagai Menteri Pertahanan oleh Boris karena ia terbukti mendukung Jeremy Hunt sebagai dalam pemilihan pengganti PM May pada 2019 silam.
Penny pun mendukung Inggris keluar dari UE dan berjanji akan memaksimalkan keuntungan dan peluang memajukan Inggris pasca Brexit dan pandemi Covid-19.
Sebagai menteri perdagangan junior saat ini, Penny pernah berkomentar mengenai kebijakan lockdown Covid-19 yang dikeluarkan oleh Boris dinilai memalukan.