Adapun CCS/CCUS merupakan teknologi penangkapan, utilisasi, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization and storage.
Sebagaimana diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, ada 14 proyek Carbon Capture and Storage (CCS)/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia yang masih dalam tahap studi/persiapan. Adapun sebagian besar ditargetkan on-stream sebelum 2030.
Arifin menegaskan, pemerintah Indonesia menggarisbawahi pentingnya mengatasi iklim tantangan perubahan, dan mempromosikan pembangunan hijau dalam transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
“Mencapai keseimbangan antara peningkatan produksi minyak dan gas dan target emisi karbon, kita harus mempromosikan teknologi rendah emisi dan inovasi, misalnya melalui penerapan CCUS,” jelasnya.
Arifin memaparkan, salah satu proyek menjanjikan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah Tangguh Enhanced Gas Recovery (EGR) dan CCUS. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sekitar 25 juta ton CO2 hingga tahun 2035 serta meningkatkan produksi hingga 300 BSCF hingga 2035. Tangguh EGR/CCUS dapat menjadi role model pengembangan gas di Indonesia ke depan.