Dia mengatakan, tahun ini antusiasme investor untuk mencari informasi terkait proyek di Jabar cukup tinggi. Kondisi pandemi selama dua tahun diperkirakan menjadi faktor antusiasme investor. Saat ini mereka bisa bertemu dan bertanya langsung. Ada perusahaan Amerika yang berminat ke transportasi umum.
Menurut Noneng, WJIS yang digelar keempat kalinya ini memiliki tiga fokus utama. Pertama, menarik investor baru ke Jabar. Kedua, memperkenalkan sektor investasi hijau baru. Ketiga, penawaran proyek-proyek potensial terpilih bagi investor dalam investasi hijau yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus bertanggung jawab secara sosial.
Dalam kegiatan WJIS selama 2 hari, telah hadir sejumlah kurang lebih 444 investor baik dari dalam maupun luar negeri. Serta turut hadir Kedutaan Besar negara mitra utama diantaranya seperti Swedia dan Italia. Secara online kegiatan presentasi project dari WJIS juga disaksikan oleh kurang lebih 2.000 investor melalui livestream BI Jabar, Humas Jabar dan Humas DPMPTSP.
Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto, secara total, telah terdapat 35 ready to offer projects. Yakni, terdiri dari 11 food security projects, 20 renewable energy projects, dan 4 infrastructure projects dengan total nilai investasi mencapai Rp59,62 triliun.