sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

21 Bencana dalam Sepekan: BNPB Sebut Karhutla dan Kekeringan Dominan

Economics editor Binti Mufarida
06/08/2024 12:01 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 21 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam periode 29 Juli hingga 4 Agustus 2024.
21 Bencana dalam Sepekan: BNPB Sebut Karhutla dan Kekeringan Dominan. (Foto: MNC Media)
21 Bencana dalam Sepekan: BNPB Sebut Karhutla dan Kekeringan Dominan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 21 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam periode 29 Juli hingga 4 Agustus 2024. Bencana yang paling mendominasi selama sepekan tersebut adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan.

“Kalau kita lihat seminggu terakhir 29 Juli sampai 4 Agustus, itu ada 21 kali kejadian bencana. Dan di sini kita lihat cuaca ekstrem di sini sudah mulai terlihat cuaca ekstrem tanpa hujan. Sekarang cuaca ekstrem angin kencang tanpa hujan ada kebakaran hutan, kekeringan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (6/8/2024).

Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan kejadian banjir dalam sepekan hanya tercatat 4 kali kejadian atau 20% dari total kejadian bencana. “Jadi kalau misalkan dilihat sekarang Banjir cuma 4 kali dari 21 kali bencana. Jadi hanya kurang dari 20% dari kejadian bencana di seluruh Indonesia.”

Lebih lanjut, Aam mengatakan daerah yang dominan karhutla dan kekeringan yakni di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. 

“Nah ini kalau kita lihat secara distribusi spasial, memang secara dominan untuk kekeringan dan cuaca ekstrem kebakaran hutan itu dominan masih Sumatera, Jawa, Kalimantan sedangkan di Sulawesi nanti kita lihat itu masih ada beberapa kali kejadian banjir.” kata dia.

Aam mengungkapkan untuk wilayah Sumatera khususnya Lampung masih dilanda cuaca ekstrem yang menyebabkan 81 rumah terdampak. 

“Ini untuk Sumatera bisa kita lihat kecuali Lampung ini ada cuaca ekstrem, angin kencang yang mengakibatkan 81 rumah terdampak. Tapi selain itu ini sudah sangat dominan ya mulai dari Aceh, kemudian Riau, Sumatera Selatan itu karhutla dan ada kekeringan di Kota Padang.” katanya.

Sementara, kata Aam, di Kota Padang mulai kesulitan air bersih karena kekeringan panjang. 

“Jadi biasanya kota Padang selalu banjir, banjirnya juga banjir cukup besar ya, banjir bandang dan seterusnya, di minggu pertama Agustus ini kita mendapatkan laporan ada dua Kelurahan di Kota Padang yang mulai kesulitan air bersih artinya ground water table-nya air-air sumurnya sudah tidak mengalir sehingga masyarakat mulai kesulitan air bersih,” jelasnya.

Selain itu, Aam mengatakan wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara juga mengalami kekeringan yang terjadi beberapa minggu terakhir. 

“Nah ini tidak hanya di Sumatera, dalam 3 minggu terakhir kita juga menerima laporan serupa di Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Tadi juga disampaikan di Nusa Tenggara Barat di Bima itu juga ada kekeringan,” jelasnya.

(Selfie Miftahul Jannah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement