IDXChannel—Ada tol Atlantis di ruas pantura. Jalan bebas hambatan ini disebut-sebut demikian sebab terjadi fenomena tanah musnah akibat terendam air laut, seperti fenomena yang terjadi pada pulau legenda yang diceritakan oleh filsuf Plato.
Sebenarnya, tol Atlantis ini adalah Jalan Tol Semarang—Demak sepanjang 26,95 Km di sepanjang ruas pantai utara. Fenomena tanah musnah ini terjadi pada seksi I Kaligawe—Sayung. Ruas seksi I itu memiliki panjang 10,64 Km.
Sedangkan seksi II Sayung—Demak dibangun sepanjang 16,31 Km, dan kini telah memasuki masa uji coba sejak 18 November 2022 hingga 2 Desember 2022. Sehingga, masyarakat yang berkendara melewati ruas tersebut tidak akan diharuskan membayar tarif tol hingga masa uji coba berakhir.
Ada fakta menarik tentang pembangunan tol Atlantis ini, apa saja?
3 Fakta Menarik Tol Atlantis
1. Tanah Musnah Persulit Pembangunan
Fenomena tanah musnah pada pengerjaan proyek Tol Semarang—Demak mempersulit konstruksi. Daratan yang mestinya adalah trase tol terendam air laut, sehingga mempersulit proses perhitungan dan pembebasan lahan.
Sebelumnya, lahan terendam itu dimiliki oleh beberapa warga. Kementerian PUPR, yang bertanggung jawab atas proyek itu, mesti menunggu kepastian payung hukum yang jelas untuk proses pembebasan lahan dengan kondisi tanah musnah.
Proses perhitungan lahan untuk ganti rugi juga lebih sulit. Pemerintah ingin memastikan bahwa tanah itu memang bisa digunakan untuk pembangunan tanpa merugikan siapa pun.
2. Merupakan Proyek Strategis Nasional
Pembangunan Jalan Tol Semarang—Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang hendak dipercepat pemerintah. Tol ini dibangun terintegrasi dengan tanggul laut untuk menanggulangi banjir rob yang sering terjadi di Semarang.
Pemerintah juga membangun kolam retensi dan beberapa rumah pompa untuk mengurangi dampak banjir rob. Pembangunan kolam retensi dan rumah pompa ini pun masuk dalam paket pengerjaan seksi I Kaligawe—Sayung.
3. Biaya Pembangunan Puluhan Triliun
Pembangunan Tol Semarang—Demak seksi I Kaligawe—Sayung memakan biaya Rp10,56 triliun. Sedangkan pengerjaan seksi II Sayung—Demak memakan biaya Rp5,7 triliun.
Pembangunan seksi I dibiayai oleh pemerintah melalui APBN, sedangkan seksi II menjadi porsi pembangunan untuk Badan Usaha Jalan Tol PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Pembangunan seksi II diserahkan kepada PT PP (Persero) Tbk dan PT Wika Konsorsium Maratama-Studi Teknik, dan Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero).
Secara keseluruhan, pembangunan Jalan Tol Semarang—Demak ditargetkan rampung pada 2024 dan beroperasi secara komersial pada 2025.
Demikianlah ulasan singkat mengenai fakta menarik tentang tol Atlantis. (NKK)