Dia menjelaskan, sesuai laporan WHO karakteristik Omicron berbeda dari Delta. Derajat keparahan Omicron juga lebih ringan. Oleh karena itu, sambung dia, pemerintah menggunakan pendekatan yang berbeda pula dalam menangani Omicron.
"Di tingkat hilir sosialisasi dan edukasi karantina mandiri secara massif akan dilakukan agar masyarakat memiliki pemahaman soal Omicron dan tidak panik berlebihan," terangnya.
Di samping, ucap Abraham, pemerintah akan melakukan kontrol ketat terutama pada daerah-daerah penyumbang kasus Omicron terbesar. Hal itu bertujuan agar peluang terjadinya transmisi lokal dapat ditekan dan dicegah.
"Melonjaknya jumlah kasus tetap menjadi perhatian serius pemerintah. Dan ini perlu kontrol ketat, agar transmisi lokal tidak semakin tinggi," pungkasnya. (TYO)