Dia menerangkan, pengiriman beras impor ini memang sengaja tidak didatangkan ke satu titik pelabuhan, melainkan ke 14 titik di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu guna meminimalisir adanya penumpukan beras di satu daerah.
"Kita belajar dari 2018. Kita mendatangkan 1,8 juta ton impor beras itu langsung dipusatkan di DKI dan Surabaya. Sebagian ada yang di Medan akhirnya terjadi penumpukan terus kita dua kali kerja kan. Nah habis itu kita bagikan ke wilayah-wilayah," kata Budi Waseso.
Sebelumnya Budi Waseso mengatakan, stok beras saat ini sudah menipis. Bahkan, data beras yang disebut Kementerian Pertanian surplus pun, realitanya barangnya susah di dapat. Atau kata lain, tidak ada barangnya.
Hal itu disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR di Jakarta, belum lama ini.