sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Daftar Smelter Niker Terbesar di Indonesia, Kapasitas Produksi Ratusan Ribu Ton

Economics editor Kurnia Nadya
27/12/2023 16:50 WIB
Indonesia memiliki beberapa smelter nikel dengan kapasitas produksi di atas 100.000 ton per tahun. Beberapa perusahaan nikel juga telah melantai di bursa.
5 Daftar Smelter Niker Terbesar di Indonesia, Kapasitas Produksi Ratusan Ribu Ton. (Foto: MNC Media)
5 Daftar Smelter Niker Terbesar di Indonesia, Kapasitas Produksi Ratusan Ribu Ton. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Beberapa perusahaan masuk dalam daftar smelter nikel terbesar di Indonesia. Selain menambang, perusahaan nikel yang beroperasi di Indonesia juga menjalankan usaha pemurnian nikel lewat fasilitas smelter dengan beragam kapasitas produksi. 

Saat ini, Indonesia memiliki puluhan fasilitas pemurnian mineral mentah atau smelter, sebagian besar di antaranya untuk komoditas bijih nikel. Melalui proses pemurnian, bijih nikel akan diolah menjadi nikel matte atau feronikel.

Adapun beberapa perusahaan pertambangan yang bergerak di industri nikel sudah melantai di Bursa Efek Indonesia. Namanya pun tak asing lagi di telinga investor. Contohnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Dikutip dari Indonesia Baik (27/12), tahun lalu Indonesia memproduksi 1,6 juta metrik ton nikel, capaian ini setara dengan 48,48% dari total produksi nikel dunia. Sementara cadangan nikel Indonesia pada periode yang sama, tercatat mencapai 21 juta metrik ton. 

Dalam keseharian, nikel berguna sebagai campuran bahan baku produk-produk industrial. Industri otomotif dan baterai, adalah beberapa sektor industri yang membutuhkan nikel dalam kegiatan produksinya. 

Dari sekian banyak fasilitas pemurnian mineral mentah dalam negeri, perusahaan mana yang masuk dalam daftar smelter terbesar di Indonesia? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa smelter nikel terbesar di Indonesia. 

Daftar Smelter Nikel Terbesar di Indonesia

1. PT Gunbuster Nickel Industry 

Perusahaan ini merupakan salah satu pemilik fasilitas smelter berkapasitas produksi yang besar. Dikutip dari website resmi perseroan, Gunbuster telah berdiri dan beroperasi sejak 2019. 

Memiliki 25 jalur produksi berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan menghasilkan 1,9 juta nickel pig iron (NPI) per tahun. Gunbuster Nickel Industry memiliki smelter nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. 

2. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL

Perusahaan ini merupakan bagian dari konglomerasi Harita Group. Melalui anak usahanya, PT Megah Surya Pertiwi, perseroan mengoperasikan smelter berkapasitas 240.000 ton yang menghasilkan feronikel dari empat jalur produksi. 

Smelter Megah Surya menggunakan teknologi RKEF. Selain itu, ada PT Halmahera Jaya Feronikel yang mengoperasikan smelter dengan delapan jalur produksi, berkapasitas 780.000 ton per tahun dan menghasilkan feronikel. 

3. PT Halmahera Persada Lygend (HPL)

Perusahaan ini masih dimiliki NCKL dengan kepemilikan 45,1%. Dikutip dari laman resmi perusahaan, smelter yang dioperasikan HPL mengeolah nikel sulfat dengan kapasitas 160.000 ton per tahun dan nikel limonit. 

Nikel sulfat merupakan komponen katoda dalam baterai litium pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). 

4. PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia 

Perusahaan ini masuk dalam bagian Huadi Indonesia. Saat ini mengoperasikan fasilitas smelter di area seluas 100 hektare di Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan. Smelter ini beroperasi sejak 2018 dengan kapasitas produksi 350.000 ton dan menghasilkan feronikel. 

5. PT Central Omega Resources Tbk (DTKF) 

Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan nikel sejak 2011. Dikutip dari website perseroan, DTKF mengoperasikan smelter nikel melalui PT COR Industri Indonesia di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. 

Smelter tersebut dibangun dengan kapasitas produksi 300.000 ton feronikel per tahun. Pembangunan fase pertama mencakup kapasitas produksi 100.000 ton, sementara smelter fase kedua dibangun dengan kapasitas 200.000 ton per tahun.

Selain kelima perusahaan di atas, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kini tengah mengembangkan tiga proyek smelter nikel di Sulawesi Selatan (Sorowako), Sulawesi Tengah (Bahodopi), dan Sulawesi Tenggara (Pomalaa) dengan nilai proyek senilai USD9 miliar. 

Smelter di Pomalaa akan beroperasi dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPLA) untuk memurnikan limonit dengan kapasitas produksi yang digadang-gadang bisa mencapai 120.000 ton per tahun. 

Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, juga memiliki lini bisnis pertambangan dan pengolahan nikel. Adapun lini bisnis utamanya adalah pertambangan dan pengolahan logam mulia atau emas. 

Dikutip dari website perseroan, ANTM mengoperasikan pertambangan nikel di Halmahera Barat, Papua Barat, dan Sulawesi tenggara. Perseroan juga mengoperasikan tiga smelter yang menghasilkan feronikel dengan empat jalur produksi, dan kapasitas totalnya mencapai 27.000 TNi (ton nikel dalam feronikel). 

Itulah beberapa perusahaan dalam daftar smelter terbesar di Indonesia. Selain kelima perusahaan tersebut, masih ada beberapa perusahaan lain yang mengoperasikan smelter dengan kapasitas cukup besar. (NKK)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement