Selain kelima perusahaan di atas, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kini tengah mengembangkan tiga proyek smelter nikel di Sulawesi Selatan (Sorowako), Sulawesi Tengah (Bahodopi), dan Sulawesi Tenggara (Pomalaa) dengan nilai proyek senilai USD9 miliar.
Smelter di Pomalaa akan beroperasi dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPLA) untuk memurnikan limonit dengan kapasitas produksi yang digadang-gadang bisa mencapai 120.000 ton per tahun.
Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, juga memiliki lini bisnis pertambangan dan pengolahan nikel. Adapun lini bisnis utamanya adalah pertambangan dan pengolahan logam mulia atau emas.
Dikutip dari website perseroan, ANTM mengoperasikan pertambangan nikel di Halmahera Barat, Papua Barat, dan Sulawesi tenggara. Perseroan juga mengoperasikan tiga smelter yang menghasilkan feronikel dengan empat jalur produksi, dan kapasitas totalnya mencapai 27.000 TNi (ton nikel dalam feronikel).
Itulah beberapa perusahaan dalam daftar smelter terbesar di Indonesia. Selain kelima perusahaan tersebut, masih ada beberapa perusahaan lain yang mengoperasikan smelter dengan kapasitas cukup besar. (NKK)