Dampak Pembukaan Keran Impor Terhadap UMKM
Merespons rencana pembukaan keran impor tersebut, Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM Dr. Hempri Suyatna S.Sos., M.Si., mengatakan rencana tersebut harus ditinjau ulang untuk mengetahui dampaknya bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
Melansir laman resmi UGM (21/4), Hempri mengatakan dalam jangka panjang penghapusan kuota impor dapat dimaknai sebagai pembukaan keran impor besar-besaran, dan pada akhirnya dapat mengancam UMKM.
Sebab impor berarti memasukkan produk-produk luar negeri, sementara saat ini produk UMKM Indonesia belum mampu bersaing secara global. Sehingga pelaku UMKM berisiko tidak dapat bersaing dengan produk yang masuk ke pasar Indonesia.
Impor yang kurang tepat—apalagi dari produsen yang menerapkan predatory pricing atau harga sangat murah—dapat meningkatkan persaingan di pasar. Akibatnya pangsa konsumen pelaku UMKM perlahan tergerus.
Lalu akan berdampak pada penurunan omzet dan berlanjut pada penurunan produksi. Sementara penurunan produksi dapat berdampak luas, hingga ke pemutusan hubungan kerja terhadap sebagian atau semua karyawan.