“Kegiatan inklusi finansial ini penting melibatkan pelajar karena kalau melibatkan pelajar berarti orang tuanya ikut terlibat sebagai pemberi uang saku anak,” ucap Menko Airlangga Hartarto.
Harapan kedepannya, pelajar dapat memiliki rekening tabungan yang dapat menambah daya tahan perekonomian. Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan, tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 76,19 persen pada 2019 dan akan terus ditingkatkan.
“Kita lihat data OJK, tabungan masyarakat meningkat setiap tahun selama COVID-19 antara sekitar 10 persen. Ini kekuatan yang menambah likuiditas perbankan,” ucap Menko Airlangga Hartarto.
(Penulis Ridho magang idxchannel.com)
(SAN)