IDXChannel - Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) mengungkapkan sekitar 84 juta pekerja di 71 negara secara langsung atau tidak langsung terancam dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Di Asia, 56 juta pekerja terancam perang dagang. Jumlahnya juga tinggi di Kanada dan Meksiko.
"Jika ketegangan geopolitik dan gangguan perdagangan terus berlanjut, maka hal itu pasti akan memiliki efek berantai negatif pada pasar tenaga kerja di seluruh dunia,” kata Direktur Jenderal ILO Gilbert F Houngbo dalam siaran pers, dikutip Rabu (28/5/2025).
Dalam laporan terbarunya, lembaga yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut merevisi turun prospek ketenagakerjaan global pada 2025.
ILO memproyeksikan hanya ada 53 juta pekerjaan baru pada 2025, bukan 60 juta seperti yang diperkirakan sebelumnya.