"Kenapa tidak dijalankan? Kalau gini, saya bikin pencabutan IUP tahap kedua. Kalau kemarin kita cabut 2.018 IUP, nah ini keliatannya berpotensi untuk kita lakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan baik oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas, termasuk BUMN," ujar Bahlil.
Bahlil juga membuka peluang untuk menawarkan perusahaan lain yang mampu mengelola sumur-sumur tersebut untuk meningkatkan lifting minyak nasional.
(NIA DEVIYANA)