IDXChannel - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) berencana menggabungkan (merger) dan melakukan inbreng beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini menjadi ‘pasien’ perseroan. Aksi korporasi itu setelah bisnis BUMN kembali pulih.
Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, mengatakan, ada 15 BUMN yang masih ‘dirawat’ PPA dan diperkirakan kembali pulih pada tahun depan. Setelah itu, PPA akan melakukan konsolidasi bisnis melalui skema merger dan Inbreng.
“Progresnya bagus, sekarang dari 22, tinggal 15 (BUMN). Nanti mudah-mudahan tahun depan kita efisiensikan lagi dengan kita merger beberapa BUMN,” ujar Yadi saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
“Ada yang di merger, ada yang di Inbreng. Belum tahu sih bentuknya, yang pentingnya masih terus dikaji bentuk yang paling efisiennya seperti apa,” paparnya.
Kendati tidak merinci secara detail, dari 15 perusahaan itu, beberapa sektor bisnis yang diyakini bakal pulih pada tahun depan adalah galangan kapal atau shipyard, manufacturing, pelayaran, hingga logistik.
“Itu ada shipyard, ada manufacturing, terus ada pelayaran, ada logistik, banyaklah, 15 (BUMN),” jelas Yadi.
Yadi mencatat, salah satu BUMN yang paling dekat pada penyehatan ada di bidang shipyard. Menurutnya, perseroan di sektor galangan kapal kemungkinan sehat lebih dulu dari BUMN lainnya. Dia mencontohkan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB).
“Yang paling mendekati, mungkin shipyard, shipyard itu paling mendekati. Kan kemarin DKB itu sudah selesai, restrukturisasi utangnya, ada restrukturisasi rightsizing ke pegawainya kan juga sudah sebagai yang besar dilaksanakan,” tutur dia
“Jadi kelihatannya dari sisi itu sih mungkin shipyard duluan yang akan siap ya,” imbuh Yadi.
Menteri BUMN, Erick Thohir sebelumnya sudah mengonfirmasi bahwa perusahaan galangan kapal yang dinaungi PPA akan digabungkan. Aksi korporasi ini dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan kapal di Tanah Air.
Di mana, Holding BUMN Pertahanan atau Defend Id hingga PT Pertamina (Persero) dipandang memerlukan kapal untuk operasional bisnisnya.
Tercatat, ada tiga BUMN galangan kapal yang masuk dalam klaster industri manufaktur (KIM). Ketiganya adalah PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) serta PT Industri Kapal Indonesia (Persero).
(FAY)