IDXChannel - Pemerintah Kabupaten Sumedang saat ini sedang mengembangkan aplikasi e-Office, yang membuat Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak perlu lagi bekerja di kantor. Selain itu, ada pula sejumlah aplikasi Tahu Sumedang yang membuat masyarakat dapat layanan publik tanpa harus ke kantor pemerintah.
Aplikasi Tahu Sumedang merupakan singkatan dari e-SIMPATI, Sila Sidakep, e-SAKIP, Markonah, Mauneh, Maijah, Mauti, Amari, dan Sitabah.
Sedangkan e-Office merupakan super aplikasi yang digunakan seluruh pegawai Pemkab Sumedang, baik melalui handphone maupun PC yang sudah berbasis digital dan terintegrasi untuk memudahkan dalam bekerja.
Aplikasi ini sudah memuat layanan tata naskah dinas elektronik, tanda tangan digital, absensi elektronik, disposisi laporan harian kerja, fitur work from home (WFH), termasuk e-SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritahan).
Dengan menggunakan aplikasi e-Office, tata kelola pemerintahan di Kabupaten Sumedang lebih efektif dan efisien karena semua dilakukan serba digital. Melalui aplikasi tersebut, aparat pemerintah di Pemkab Sumedang pun tidak lagi harus terpaku bekerja di kantor.
"Mereka bisa bekerja dimana saja dan kapan saja. Disposisi dan surat menyurat bisa dilakukan dengan cepat," tutur Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, Selasa (2/1/2021).
Dony melanjutkan, aplikasi e-Office bahkan telah lolos ke tahap verifikasi setelah masuk 45 besar aplikasi terbaik di ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) bersama aplikasi lain, yakni Sipedo atau atau Sistem Informasi Pelatihan Berbasis Database Online.
Menurut Dony, pihaknya sengaja mengikuti ajang KIJB sebagai upaya mendorong inovasi di tengah era disrupsi saat ini. Menurutnya, KIJB bukan sekedar kompetisi, melainkan menjadi momentum strategis dalam mendorong disruptif inovasi di Sumedang.
"KIJB menjadi momentum yang sangat penting dan strategis bagi kami untuk memacu berinovasi di era disruptif ini," ungkap Dony.
Lebih lanjut Dony mengatakan, aplikasi e-Office dan Sipedo merupakan wujud konkret aktualisasi ASN Kabupaten Sumedang untuk mewujudkan aparatur yang profesional dan pelayanan prima kepada masyarakat.
"E-Office merupakan super aplikasi yang digunakan seluruh pegawai Pemkab Sumedang, baik melalui ponsel maupun PC yang sudah berbasis digital dan terintregasi untuk memudahkan pekerjaan, sedangkab Sipedo bertujuan untuk mempermudah masyarakat dan dunia usaha dalam mengakses program pelatihan kerja," terang Dony.
Dony pun yakin, kedua aplikasi tersebut bisa menjawab persoalan di masyarakat dan dinamika yang terjadi.
"Bagi kami, KIJB menjadi wahana untuk menguji dan memperbaiki inovasi yang telah dilakukan selama ini, sehingga terus menjadi lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi Setda Provinis Jabar, Heny Rahmawati selaku perwakilan tim penilai KIJB mengapresiasi Sumedang yang telah mengajukan 36 aplikasi dalam ajang KIJB 2021 ini.
''Kami mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan Pak Bupati beserta jajarannya dengan begitu banyak inovasi agar kita selaku aparatur pemerintah dirasakan keberadaanya oleh masyarakat," ucapnya.
Dia menerangkan, dalam pelaksanaannya, verifikasi dan observasi secara teknis dilakukan melalui peninjauan ke lapangan.
"Aplikasi e-Office dan Sipedo telah masuk dalam tahapan Top 45. Alhamdulillah, sekarang masuk ke tahapan observasi dan survey yang dilakukan kepada 23 inovasi. Artinya, Sumedang sudah masuk Top 23. Kami ucapkan selamat. Semoga terus berkarya dan berinovasi demi Sumedang dan Jawa Barat," katanya.
Sebagai tambahan informasi, Tim Verifikasi dan Observasi Lapangan Inovasi KIJB sendiri telah hadir di Sumedang untuk menilai langsung penerapan kedua aplikasi tersebut, Senin (2/1/2021). (RAMA)