"Jumlah tidak terserap dengan asumsi produksi tetap 2,1 juta ton. Tapi kalau kebalikan kalau selama periode April sampai September curah hujannya masih tinggi maka besar kemungkinan produksi garamnya tak mencapai 2 juta ton. Otomatis yang tidak terserap akan lebih kecil dari 1,8 juta ton,” ujarnya.
Ia menambahkan, rencana pemerintah mengimpor garam sebanyak 3 juta ton ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebanyak 2,7 juta ton. Padahal masih ada garam yang belum terserap di tahun lalu.
“Ada informasi yang kami peroleh masih tersedia stok garam rakyat itu kurang lebih 1 juta sekian ton yang masih tersebar di beberapa gudang atau beberapa tambak yang memang sampai saat ini diduga masih belum terserap,” jelasnya. (RAMA)