Amalia menerangkan, jika mengacu pada data BPS 2023 dan 2022 di Maret, produksi saat itu masing-masing hanya 8,92 juta ton gabah kering giling (GKG) dan turun 954 juta ton GKG pada 2023.
Sementara untuk produksi bulan Maret 2024 tercatat mencapai 5,87 juta ton GKG, dengan luas panen hanya 1,11 juta hektare. Amalia memastikan peningkatan produksi beras tahun ini sebabkan oleh pergeseran tanam dan panen akibat fenomena El Nino.
"Kalau kita bandingkan April tahun-tahun lalu memang terlihat ada pergeseran panen yang biasanya puncak panen ada di bulan Maret, tapi di tahun ini panen raya ada di bulan April. Panen raya April tahun ini terlihat relatif lebih tinggi dibandingkan panen raya tahun sebelumnya," jelasnya.
(YNA)