sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ADB: Tingginya Suku Bunga AS Lemahkan Sektor Keuangan Asia Timur

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
28/11/2023 17:07 WIB
Kondisi keuangan dari ekonomi berkembang di kawasan Asia Timur melemah pada kuartal III 2023.
ADB: Tingginya Suku Bunga AS Lemahkan Sektor Keuangan Asia Timur. (Foto: MNC Media)
ADB: Tingginya Suku Bunga AS Lemahkan Sektor Keuangan Asia Timur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi keuangan dari ekonomi berkembang di kawasan Asia Timur melemah pada kuartal III 2023 di tengah ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang di Amerika Serikat (AS).

Kawasan Asia Timur yang sedang berkembang meliputi ASEAN, China, Hong Kong dan Korea Selatan.

Menjurut laporan Asia Bond Monitor terbaru dari Bank Pembangunan Asia (ADB), terjadi peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah di sebagian besar pasar kawasan ini, sebagai respons terhadap tingginya tingkat suku bunga di AS.

Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), baru-baru ini memberikan sinyal akan menahan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang. Hal ini berkontribusi pada pelemahan kondisi keuangan di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang antara 1 September sampai 10 November.

Lemahnya permintaan eksternal dan turunnya proyeksi pertumbuhan di China, bersamaan dengan kebijakan moneter ketat The Fed, menyebabkan penurunan pasar saham regional dan mendorong kenaikan premium risiko. 

Tercatat aliran modal keluar di pasar saham dan obligasi kawasan ini. Dolar AS yang menguat berkat suku bunga AS yang lebih tinggi juga membebani mata uang regional. 

“Kami melihat inflasi lebih rendah di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Ini perkembangan yang bagus karena bank sentral di kawasan ini dapat lebih memiliki kelonggaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Ekonom Kepala ADB Albert Park dalam siaran pers, Selasa (28/11/2023). 

“Namun, pada saat bersamaan, bank-bank sentral ini tetap perlu mewaspadai gejolak keuangan di tengah suku bunga yang tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang. Memperkuat fundamental ekonomi akan melindungi kestabilan keuangan dan mendukung pertumbuhan," lanjjutnya.

Penerbitan obligasi di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang tumbuh 8,6% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya menjadi USD2,5 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Obligasi dalam mata uang setempat yang beredar di kawasan ini meningkat 2,5% menjadi USD23,5 triliun. Obligasi pemerintah bertambah 3,0% di tengah naiknya penerbitan dan mencapai porsi 62,4% dari total obligasi dalam mata uang setempat yang beredar di kawasan ini. Obligasi perusahaan yang beredar naik 1,5%.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement