Selain karena sawit sulit untuk dijual langsung oleh petani ke perusahaan besar, masalah lainnya adalah karena kurangnya penyaluran pupuk subsidi yang pada ujungnya mempengaruhi produktivitas kebun sawit petani.
"Masalah kemiskinan desa yang punya sawit mungkin cukup rentan karena di daerah-daerah itu, produktivitas perkebunan kelapa sawitnya tidak dimaksimalkan. Karena mulai dari pemupukkan, kita susah untuk mendapatkan pasokan pupuk," kata Pujianto.
Lebih jauh dirinya berharap agar pemerintah bisa berkolaborasi dengan asosiasi untuk menyalurkan pupuk khusus sawit yang bersubsidi. Dengan demikian ditargetkan kesejahteraan masyarakat di desa penghasil sawit juga bisa ditingkatkan.
"Harapan kami dari asosiasi pemerintah bisa bekerja sama, bisa menyalurkan pupuk terutama di perkebunan kelapa sawit karena selama ini pupuk yang datang ke pedesaan hanya untuk tanaman palawija. Yang untuk kelapa sawit belum ada pupuk subsidi," kata dia.
(NIA DEVIYANA)