sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Agar Makanan Lebih Tahan Lama, Pengusaha Diajak Gunakan Teknologi Iradiasi Nuklir

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
25/08/2021 13:33 WIB
Para wirausaha (entrepreneur) startup khususnya di bidang pangan dituntut untuk terus berinovasi dalam menciptakan bisnis yang efisien.
Agar Makanan Lebih Tahan Lama, Pengusaha Diajak Gunakan Teknologi Iradiasi Nuklir. (Foto: MNC Media)
Agar Makanan Lebih Tahan Lama, Pengusaha Diajak Gunakan Teknologi Iradiasi Nuklir. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Para wirausaha (entrepreneur) startup khususnya di bidang pangan dituntut untuk terus berinovasi dalam menciptakan bisnis yang efisien. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah iradiasi pangan. 

Melalui iradiasi, komoditas pangan seperti sayuran, buah-buahan, hingga olahan lainnya akan menjadi lebih awet dan higienis. Hal ini akan sangat berguna karena dalam bisnis pangan, keawetan pangan dan higienitas masih menjadi isu, terutama ketika harus melewati pengiriman antar kota serta provinsi.

“Tidak hanya masalah keawetan saja, tapi dengan proses iradiasi bahan makanan juga bisa terbebas dari jamur dan mikroba berbahaya lainnya,” kata Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO), Jefri Sirait, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/8/2021).

Jefri menyebutkan aspek kesehatan pangan inilah yang memberikan nilai tambah yang cukup signifikan. Seperti yang diketahui, sejak pandemi Covid-19 tahun kemarin, kesadaran masyarakat akan konsumsi makanan sehat meningkat sangat pesat yang berdampak juga pada tren gaya hidup sehat.

"Iradiasi pangan sudah lebih dahulu menjadi tren di belahan dunia lain seperti Amerika Serikat. Negara-negara lain di Eropa juga sudah menetapkan standar tinggi terhadap daya saing yang tidak mengorbankan aspek keawetan dan kesehatan. Diketahui teknologi iradiasi pangan juga sudah mendapat dukungan lebih dari 60 negara. Yang terpenting adalah kami juga ingin mendukung para petani lokal di Indonesia agar tidak ada lagi fenomena ditolaknya penjualan hasil pangan. Beberapa diantaranya bahkan harus merelakan hasil produksinya terbuang karena sudah tidak bisa terjual, akibat anjloknya harga pada periode tertentu,” imbuh Jefri. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement