“Kalau saya ditanya, belum undang-undang, saya bilang, ‘Pak, kalau mau investor masuk langkah pertama, harus ada undang-undang IKN kalau orang mau, percaya’. Langkah pertama,” paparnya.
Kendati begitu, Ahok menilai Ibu Kota Baru seharusnya berada di Kalimantan Tengah (Kalteng), jika pemerintah ingin menyesuaikan antara Trisakti dan Nawacita Presiden ke-1 Soekarno atau Bung Karno.
Menurutnya, jika pembangunan IKN dilaksanakan di Kalteng, maka pemerintah tidak repot-repot melakukan pembebasan lahan.
“Terus kalau kedua, kalau mau berdasarkan historis, sejarah, bicara Trisakti ini, bicara Nawacita ini, harusnya IKN itu ada di Kalteng, sesuai Bung Karno. Kenapa di Kalteng? karena Kalteng enggak usah bebasin lahan, loh nanti bagaimana transport? bikin kereta api dong, nanti penerbangan hub-nya itu di tengah,” jelas dia.
“Makanya saya bilang, Pertamina akan taruh Pelita Air di tengah di Kalteng sehingga kita akan terbangkan. Dari mana biayanya? semua pegawai kita, semua kantor kita akan pindahkan ke Kalimantan Tengah. Jadi, hub-nya ini kayak Denver, Amerika. Jadi pesawat itu, base-nya di tengah, jadi ke mana-mana cuma terbang dua jam, dua jam, dua jam, mungkin empat kali landing nanti. Kita punya avtur sendiri. Di Balikpapan juga oke, ini tengah nih. Ini usul saya nih,” tuturnya.
(YNA)