IDXChannel - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama memberikan dukungan bagi perseroan melakukan digitalisasi untuk layanan optimal. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja atau management walkthrough ke Fuel Terminal (FT) Boyolali.
"Sistem pemantauan secara real time ini sangat penting untuk menjamin pelayanan dan kegiatan operasional penyaluran dan penerimaan BBM tidak terganggu," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (8/4/2021).
Kunjungan ini dia lakukan bersama Dewan Komisaris yang terdiri dari Ego Syahrial, Condro Kirono dan David Bingei pada Rabu (7/4). Hal ini dalam memastikan integrasi digitalisasi FT Boyolali Jawa Tengah berjalan baik.
Pada kunjungan tersebut, Dewan Komisaris memastikan kehandalan integrasi digitalisasi SPBU dengan FT Boyolali dalam menunjang kehandalan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dari tangki penyimpanan di Fuel Terminal hingga disalurkan ke SPBU.
Dalam arahannya, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, integrasi digitalisasi tersebut merupakan salah satu upaya Pertamina dalam menghadirkan pelayanan yang optimal dan akurat kepada masyarakat dalam menyediakan kebutuhan bahan bakar.
Dia mengapresiasi implementasi digitalisasi yang telah dijalankan FT Boyolali sebagai percontohan dari fuel terminal lainnya.
"Kami mengapresiasi kesiapsiagaan penyaluran BBM yang dijalankan FT Boyolali melalui sistem pengawasan pendistribusian yang telah berjalan dengan baik. Kami juga berharap agar sistem digitalisasi ini diterapkan diseluruh TBBM dan terintegrasi juga dengan digitalisasi SPBU," tuturnya.
Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna, mengatakan, program digitalisasi merupakan upaya Pertamina dalam memetakan seluruh aspek bisnis hilir agar mendapatkan data dan informasi secara real time sehingga optimalisasi pelayanan, penyaluran dan kehandalan suplai akan terjamin.
Selain itu, digitalisasi juga membantu Pertamina, mulai dari proses penyimpanan dan pengiriman di fuel terminal hingga diterima di SPBU dan dikonsumsi oleh masyarakat atau konsumen.
"Penggunaan sistem digital membuat Pertamina lebih siaga dalam mengirimkan BBM tambahan ke SPBU, tanpa harus menunggu stok BBM habis (auto replenishment system) sehingga meminimalisir terjadinya kelangkaan BBM di SPBU," tandasnya. (TYO)