Andreas Scheuer mengapresiasi kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyampaikan terkait pentingnya sektor teknologi, mobilitas, dan logistik untuk menghadapi situasi global saat ini.
“Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN. Penting bagi Jerman sebagai mitra untuk terus menjalin kerja sama yang baik, terutama untuk memperbaiki neraca perdagangan kedua negara yang dinilai belum mencapai potensi terbaiknya,” ungkap Andreas.
Pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu ekonomi lainnya, seperti transisi energi konvensional ke sumber energi terbarukan, strategi pengembangan industri, serta investasi masa depan melalui pengembangan kapasitas generasi muda. Delegasi Jerman menyampaikan adanya peluang untuk membangun kerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami terbuka untuk kerja sama pengembangan kapasitas tenaga kerja. Indonesia memiliki bonus demografi di mana banyak engineer muda yang berpotensi untuk ditingkatkan keahliannya melalui pengalaman bekerja di perusahaan Jerman,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu perusahaan Jerman juga memberikan komitmennya untuk membantu Indonesia dalam memitigasi kebakaran hutan di tengah fenomena “el-nino” (pemanasan suhu muka laut) akhir-akhir ini. Selanjutnya, CEO Samsara Capital Investment menyampaikan bahwa Jerman memiliki teknologi untuk penanganan kebakaran hutan dengan satelit untuk mendeteksi titik api dan siap berkolaborasi lebih lanjut untuk membantu Indonesia.