“Pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal menunjukkan bahwa KEK bukan hanya instrumen insentif investasi, tetapi juga katalis transformasi ekonomi daerah. KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal, terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Airlangga mengungkapkan, kajian akademik juga menunjukkan keberadaan KEK Batang memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal, mulai dari peningkatan kesempatan kerja, penurunan tingkat pengangguran, hingga penurunan tingkat kemiskinan.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Batang tercatat menurun dari 8,73 persen pada 2024 menjadi 7,79 persen pada 2025, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan kesempatan kerja di sekitar kawasan.
Selain mendorong pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja, kata dia, pengembangan KEK juga berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas ekonomi daerah.