sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Airlangga Sebut Nilai Ekonomi Digital Indonesia Berpotensi Tembus USD400 Miliar di 2030

Economics editor Anggie Ariesta
30/10/2025 14:41 WIB
Airlangga mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai USD90 miliar pada 2024 dan diproyeksi melonjak menjadi USD400 miliar pada 2030.
Airlangga Sebut Nilai Ekonomi Digital Indonesia Berpotensi Tembus USD400 Miliar di 2030. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Airlangga Sebut Nilai Ekonomi Digital Indonesia Berpotensi Tembus USD400 Miliar di 2030. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi digital Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dan kini menjadi salah satu yang terbesar di kawasan ASEAN.

Nilai ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai USD90 miliar pada 2024 dan diproyeksi melonjak menjadi USD400 miliar pada 2030. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh sektor keuangan digital yang berkembang signifikan.

“Salah satu yang didukung adalah sektor keuangan digital,” kata Airlangga dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center, Kamis (30/10/2025).

Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, lanjut Airlangga, pemerintah terus memperkuat upaya elektronifikasi berbagai program pemerintah agar penyaluran bantuan sosial dan program kesejahteraan lainnya menjadi lebih tepat sasaran.

“Sejalan dengan pesan Presiden, perlu dilakukan elektronifikasi program pemerintah, di mana setiap keluarga Indonesia tentunya perlu mempunyai inklusi keuangan agar penyaluran berbagai program pemerintah seperti bantuan sosial lebih tepat sasaran,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menyoroti perkembangan pesat digitalisasi keuangan melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang telah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro dan warung kecil.

“Pemanfaatan sektor keuangan digital melalui QRIS telah menjangkau pelaku usaha termasuk warung kecil. Dan saat ini menurut BI penggunanya sudah mencapai sekitar 56 juta dan 93 persen QRIS dilakukan oleh UMKM,” ungkapnya.

Airlangga menilai perkembangan tersebut menunjukkan bahwa digitalisasi ekonomi di Indonesia tumbuh secara organik di masyarakat. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa peluang besar di sektor digital juga disertai tantangan baru yang perlu diantisipasi, terutama dalam aspek keamanan dan literasi digital.

“Kita menyadari bahwa peluang yang besar ini muncul tantangan baru, yaitu bagaimana memastikan keamanan sistem pembayaran, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta membangun kepercayaan agar inovasi keuangan digital tumbuh secara berkelanjutan,” kata Airlangga.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement