Airlangga juga menyoroti perkembangan pesat digitalisasi keuangan melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang telah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro dan warung kecil.
“Pemanfaatan sektor keuangan digital melalui QRIS telah menjangkau pelaku usaha termasuk warung kecil. Dan saat ini menurut BI penggunanya sudah mencapai sekitar 56 juta dan 93 persen QRIS dilakukan oleh UMKM,” ungkapnya.
Airlangga menilai perkembangan tersebut menunjukkan bahwa digitalisasi ekonomi di Indonesia tumbuh secara organik di masyarakat. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa peluang besar di sektor digital juga disertai tantangan baru yang perlu diantisipasi, terutama dalam aspek keamanan dan literasi digital.
“Kita menyadari bahwa peluang yang besar ini muncul tantangan baru, yaitu bagaimana memastikan keamanan sistem pembayaran, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta membangun kepercayaan agar inovasi keuangan digital tumbuh secara berkelanjutan,” kata Airlangga.
(Febrina Ratna Iskana)