Selain banyaknya negara yang sudah merakit sendiri alias CKD, kendala lain ekspor sepeda motor adalah standar yang berbeda di setiap negara. Untuk itu, Hari mengungkapkan bahwa AISI dan pemerintah sedang berupaya menyetarakan standar agar lebih mudah memasarkan motor asal Indonesia.
“Kendala ekspor apa sih sebenerya? Ya standar. Jadi ada standar Euro misalnya, berusaha segala macem dari anggota kita bersama dengan pemerintah bagaimana menerapkan harmonisasi terhadap standar-standar nasional,” ujarnya.
“Jadi tuh kita enggak hanya unik, kalau (motor) kita keluar kan dapet (standar) yang sama. Sehingga kalau menggunakan aturan yang sama dengan internasional, kita membuka peluang untuk menjual ke sana (global),” sambungnya.
Hari mengatakan bahwa saat ini Indonesia masuk dalam urutan ketiga di industri sepeda motor. Menurutnya, itu merupakan peluang bagus untuk memasarkan sepeda motor ke lebih banyak negara.
Tahun ini, AISI menargetkan ekspor sepeda motor sebesar 550 ribu unit. Tapi, Hari menyampaikan bahwa target tersebut bisa lebih besar jika pemerintah memberikan dukungan lebih besar untuk industri kendaraan roda dua.