"Untuk empat kelompok lainnya, yakni pakaian, dan alas kaki, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kemudian rekreasi, olahraga, dan budaya, serta penyedia makanan, dan minuman, tidak mengalami perubahan," katanya.
Jika dilihat dari komoditas utama penyumbang inflasi, harga cabai rawit mengalami kenaikan sebesar 56,25 persen, biaya sekolah menengah atas sebesar 1,99 persen, angkutan udara 1,70 persen, bawang merah 8,69 persen, dan sekolah menengah pertama 1,63 persen.
"Sepeda motor juga mengalami kenaikan, sebesar 0,98 persen, dan daging sapi sebesar 0,77 persen," tambahnya.
Sementara untuk komoditas penghambat inflasi antara lain adalah penurunan harga daging ayam ras sebesar 4,47 persen, mobil 1,68 persen, telur ayam ras sebesar 3,36 persen, emas perhiasan 1,05 persen, dan ayam hidup turun sebesar 2,37 persen.
Di wilayah Jawa Timur, Kota Malang, dan Kota Madiun tercatat mengalami inflasi terendah sebesar 0,11 persen. Sementara untuk inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,42 persen, dan deflasi tertinggi di Kota Kediri sebesar 0,08 persen.
Tercatat, inflasi kalender Kota Malang sebesar 0,55 persen, dan inflasi Year on Year (YoY) sebesar 1,03 persen. (TYO)