"Jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, capaian laba ini naik 408 persen untuk periode sampai dengan Agustus," terang Opik.
"Untuk tahun 2023, kami menargetkan capaian laba Rp 233 miliar dan Rp 355 miliar di tahun 2024. Dari target tersebut, sekitar 24 persen didalamnya diperoleh dari pendapatan bisnis barang. Bisnis barang kelak akan menjadi penopang utama bisnis PELNI," tambahnya.
Opik yakin, kinerja positif tersebut tidak lepas dari upaya transformasi yang telah dicanangkan perusahaan sejak 2019. Transformasi tersebut telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP tahun 2020 hingga 2024.
"Di tahun 2023 mendatang, PELNI akan memperkuat shipping management dan ekspansi bisnis dan pada 2024 membangun national shipping holding company, sebagaimana yang kami susun dalam roadmap RJPP 2020-2024," sebut Opik.
Khusus untuk national shipping holding company yang dimaksud disini adalah struktur holding di dalam tubuh PELNI yang akan disusun atas subholding shipping, subholding logistics, subholding services, dan subholding property.