Menurutnya, pemangkasan suku bunga sebanyak empat hingga lima kali kini nampaknya menjadi dasar baru untuk 2025.
"Masih terlalu dini untuk melihat dampak hilir dari kebijakan perdagangan di pasar kerja dan The Fed tidak mungkin menunggu bukti semacam itu sebelum menyesuaikan proses pemikirannya pada sikap kebijakan moneter yang tepat," kata Pride.
Senada, Kepala Perusahaan Keuangan GivTrade, Hassan Fawaz menuturkan, The Fed kemungkinan melakukan intervensi lebih cepat.
"Kami percaya bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk memangkas suku bunga segera untuk mengurangi risiko resesi besar-besaran jika ketegangan perdagangan tidak teratasi," kata Fawaz.
"The Fed kemungkinan akan memberikan beberapa stimulus selama beberapa bulan mendatang. Namun, ini adalah guncangan yang didorong oleh pemerintah, bukan guncangan yang didorong oleh bank sentral," kata Seema Shah, Kepala Strategi Global di Principal Asset Management.
Sementara itu, Gubernur The Fed, Jerome Powell pada Jumat lalu mengindikasikan, bank sentral wait and see karena tarif dapat mendongkrak inflasi.