IDXChannel - Pemerintah Indonesia menyiapkan langkah strategis untuk mengkompensasi selisih nilai ekspor dan impor dengan Amerika Serikat (AS).
Inisiatif ini akan menjadi bahasan delegasi Indonesia dalam upaya negosiasi dengan perwakilan AS atas kebijakan tarif resiprokal AS.
AS tercatat masih mengalami defisit dagang dengan Indonesia mencapai USD19 miliar, menyusul nilai ekspor produk AS ke Indonesia yang lebih kecil dibandingkan nilai impor AS dari Indonesia alias delta negatif.
Inilah yang membuat Trump melahirkan tarif resiprokal sebesar 32 persen untuk Indonesia, kendati kebijakan ini kemudian ditunda dalam waktu 90 hari ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, langkah ini akan direspons secara teknis melalui pengaturan terkait komoditas dan peningkatan kerja sama investasi.