Tiga tingkatan BPJS membedakan fasilitas kamar rawat inap di rumah sakit. Namun tidak membedakan layanan dokter maupun obat-obatan yang diberikan.
Sementara asuransi kesehatan swasta lebih kompleks dibandingkan BPJS Kesehatan. Mengingat asuransi swasta banyak produk yang ditawarkan dengan manfaat yang sangat beragam dan tingkatan harga premi yang berbeda-beda.
Jika ingin manfaat lengkap, iuran yang harus dikeluarkan lebih mahal pula. Sedangkan untuk proteksi dengan manfaat yang lebih sedikit akan dihargai lebih murah.
Kedua, karena pasar asuransi di Indonesia memang tidak pernah terbangun sebelumnya. Menurutnya, kesejahteraan kesehatan di Indonesia dibangun dari sistem masyarakat bukan lagi sistem kebijakan sosial.
“Secara sosiologis, jaminan sosial, termasuk kesehatan selalu menggantungkan kepada keluarga dan masyarakat. Sakit keluarga yang merawat dan membiayai, dan terkadang masih dapat sumbangan dari orang-orang terdekat,”ujar Darmawan saat dihubungi IDXChannel, Jumat (3/3).
Ini menyebabkan kebiasaan untuk mengakses layanan asuransi tidak terbangun dengan baik di dalam masyarakat. (ADF)