IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 69,62% penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan pada 2022, naik 1,26 poin dari 2021. Dari jumlah tersebut, 62,22% penduduk di dalam negeri merupakan peserta BPJS kesehatan.
Bahkan, hanya 0,58% masyarakat yang menggunakan asuransi swasta. Artinya, beban pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan juga cukup berat. (Lihat grafik di bawah ini.)
Data ini menunjukkan, besarnya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap jaminan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Kehadiran BPJS kesehatan masih menjadi pilihan utama dalam menopang kebutuhan akan kesehatan di Tanah Air.
Lantas, kenapa orang lebih memilih BPJS Kesehatan dibanding asuransi swasta?
Alasan Asuransi Swasta Kalah Populer
Menurut Darmawan Prasetya, peneliti kebijakan sosial dari Perkumpulan Prakarsa, ada dua faktor penyebab asuransi kalah populer dari BPJS Kesehatan. Pertama, karena BPJS Kesehatan lebih terjangkau dibanding asuransi swasta.
Mengutip Sequis, BPJS Kesehatan memiliki tiga tingkatan kelas yang membedakan fasilitas dan juga jumlah iuran per bulan. Perbedaan kelas ini dimaksudkan agar semua kalangan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan jaminan kesehatan oleh negara.