sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Alasan Erick Pilih GMR Airport Asal India untuk Kelola Kualanamu: Siap Saingi Changi

Economics editor Suparjo Ramalan
03/12/2021 11:49 WIB
Salah satu alasan KemenBUMN menunjuk GMR Airport untuk kelola Bandara Kualanamu adalah untuk bisa menyaingi Changi dan KLIA.
Alasan Erick Pilih GMR Airport Asal India untuk Kelola Kualanamu: Siap Saingi Changi(Dok.MNC Media)
Alasan Erick Pilih GMR Airport Asal India untuk Kelola Kualanamu: Siap Saingi Changi(Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN membeberkan alasan memilih GMR Airport International, perusahaan asal India sebagai mitra strategis pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu , Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut). Salah satu alasannya, menyaingi Changi Airport dan KLIA, Malaysia sebagai bandara hub regional.

Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menjelaskan, arus penumpang dari Asia Selatan menuju Asia Utara dan Australia sebagian besar melakukan transit di Changi Airport dan KLIA. Padahal,  Kualanamu merupakan bandara yang memiliki kapasitasnya besar dan bisa scale up menjadi bandara bertaraf internasional. 

Selain itu, pemerintah juga ingin meningkatkan kualitas Bandara Kualanamu bukan hanya sebagai domestik airport, tetapi Hub internasional.

"Jadi ini yang kami lakukan di Kualanamu adalah mengerjasamakan dengan konsesi (dengan GMR Airport) selama 25 tahun, dimana Kualanamu ini dimiliki Angkasa Pura II dan telah melakukan proses tender yang sangat panjang dan terstruktur, dimana, BPKP juga terlibat di dalam prosesnya," ujar Kartika, Jumat (3/12/2021). 

Tiko, sapaan akrab Kartika, juga membantah  pelepasan saham Bandara Kualanamu kepada GMR Airport International. Namun, kerja sama kedua pihak melalui skema build operate transfer (BOT) dengan jangka waktu hingga 25 tahun. Jadi, setelah kontrak kerja berakhir, maka seluruh aset tetap dikembalikan kepada AP II.

"Saya rasa ini deal yang sangat baik dan prosesnya kita kawal. Dan kita juga minta BPKP untuk mengawal juga insyaAllah ini menjadi satu kerja sama strategis dan setelah 25 tahun nanti setelah bandaranya sudah bagus dan meningkat kualitasnya akan kembali lagi menjadi milik AP II," katanya. 

Komposisi saham Bandara Internasional Kualanamu terbagi atas 51% milik Angkasa Pura Aviasi dan 49% dimiliki GMR 49 %. Pemegang saham mencatat kerja sama kedua entitas pun masih menguntungkan bagi negara.

GMR sendiri dinilai oleh Kementerian BUMM dipandang sebagai sebuah perusahaan pengelola airport terbesar di Asia. Makanya, kerja sama kedua entitas tersebut didukung pemegang saham.

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement